Berfirman Allah Taala yang bermaksud:
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pengajaraan daripada Tuhanmu dan penawar bagi hati.
Kenapakah kamu memilih untuk bersilaturahim hanya kepada mereka yang bersilaturahim denganmu?
Kenapa kamu memilih untuk berbicara hanya kepada mereka yang berbicara denganmu?
Kenapa kamu memilih untuk memberi makan hanya kepada mereka yang memberi makan kepadamu?
Kenapa kamu memilih untuk memuliakan hanya kepada mereka yang memuliakanmu? Tidak terlebih baik seseorang itu daripada yang lain. Sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah dan Rasul, mereka melakukan kebaikan kepada orang yang jahat kepada mereka, bersilaturahim kepada mereka yang memutuskannya.
Maafkanlah mereka yang tidak memberi kemaafan kepadanya. Mereka amanah kepada mereka yang mengkhianatinya. Berbicara kepada mereka yang enggan berbicara dengannya. Memuliakan mereka yang menghinanya.
Sesungguhnya Aku tersangat mengetahui tentang perbuatan kamu."
- Petikan Hadis Qudsi, Kitab Imam Al-Ghazali
Al-Mawa'iz Fil Ahadis Al-Qudsiah
KANDUNGAN
- Mutiara 1: Manusia yang mempunyai arah akan menguasai nasib dan gaya hidupnya.
- Mutiara 2: Untuk jadi hebat tidak perlu jadi orang lain, jadilah diri sendiri.
- Mutiara 3: Ibbadah bukan beban, ia hadiah terindah daripada Tuhan.
- Mutiara 4: Tidurlah bersama kesyukuran, jangan tidur bersama kesedihan.
- Mutiara 5: Orang dungu hanya tahu setelah terkena.
- Mutiara 6: Lihat apa yang kita lihat, fikir apa yang kita fikir.
- Mutiara 7: Bukan semua yang disukai memberikan kesukaan akhirnya.
- Mutiara 8: Sabar itu lebih mudah daripada tidak bersabar.
- Mutiara 9: Jengan bertanya kepada kejahilan kerana ia akan menjawab.
- Mutiara 10: Musuh ketat bagi terbaik adalah baik. Buat betul biar betul-betul.
- Mutiara 11: Apabila semboyan nafsu dibunyikan. Bolehlah berikan ciuman dan ucapan selamat tinggal kepada sebarang kebaikan.
- Mutiara 12: Semakin menuju ke utara, selatan semakin menjauh.
- Mutiara 13: Keinginan ialah penipu dalam diri yang tidak memerlukan izin untuk masuk.
- Mutiara 14: Sesetengah nikmat itu hanya datang sekali tetapi bersyukur kena selalu.
- Mutiara 15: Emas dan kerikil tidak boleh ditimbang sekali.
- Mutiara 16: Fikir kematian seperti mengaktifkan penggera jam, dengannya kita terbangun; tanpanya kita terus lena.
- Mutiara 17: Serik ialah pusingan-U terakhir untuk kembali ke jalan betul.
- Mutiara 18: Selarikan apa kita yakin, apa kita bikin.
- Mutiara 19: Ketagihan pujian ialah mukadimah kebinasaan.
- Mutiara 20: Lidah seperti sebilah pedang, sarungkanlah agar terselamat daripada hirisannya.
- Mutiara 21: Apabila semua perkara telah tewas, harapan jangan tewas!
- Mutiara 22: Semakin kita beremosi semakin akal tidak berfungsi.
- Mutiara 23: Sekali kita mahu belajar seisi dunia mahu menjadi guru.
- Mutiara 24: Sekiranya kelebihan diri seluas lautan, kerendahan hati harus selebar bumi.
- Mutiara 25: Jika hati membisik: Bolehkah aku berubah? Katakan: Tidak! Kepada soalan itu.
- Mutiara 26: Antara lukisan dan tajuk, manakah lebih awal? Jawapannya: Sudut Pandangan!
- Mutiara 27: Sekiranya Hamman itu baik nescaya Lembah Luxor dipenuhi masjid.
- Mutiara 28: Syukur andainya kita boleh bersyukur.
- Mutiara 29: Sekiranya seseorang bertanya mengenai harga diri, jawapannya ada pada kesetiaan.
- Mutiara 30: Apabila dua orang pahlawan menghunuskan senjata beradu, yang bakal tewas berkata: Aku akan mati hari ini; yang bakal menang berkata: Aku ingin mati hari ini!
- Mutiara 31: Puppet digerakkan oleh tali. Manusia punyai tali ghaib yang menggerakkan hidup!
- Mutiara 32: Seorang pendeta menuruni lembah, menakluki puncak gunung untuk menguasai hikmat, ia menemuinya di puncak faham.
- Mutiara 33: Tanya kepada fitrah, jawapannya tidak pernah menipu.
- Mutiara 34: Pada setiap butiran pasir tersembunyi hikmah.
- Mutiara 35: Kalaulah fatamorgana sememangnya air sudah tentu gurun itu lautan.
- Mutiara 36: Sebelum mendaki, pastikan terlebih dahulu tangga disandarkan ke dinding.
- Mutiara 37: Dua benda perlu bergabung untuk memperolehi hasil, anak benih dengan tanah, perancangan dengan menuliskannya.
- Mutiara 38: Sedetik menoleh kepada Allah, baru tersedar bahawa selama-lamanya kita diperhatikan oleh kasih sayang-Nya.
- Mutiara 39: Orang yang hidup untuk memberi akan hidup dilimpahi pemberian Tuhan.
- Mutiara 40: Inginkan Tuhan adalah naluri terindah.
Mukasurat = 208
Penulis = Zul Ramli M. Razali
Penerbit = Galeri Ilmu Sdn. Bhd.